Langsung ke konten utama

BTS Fanfiction - Don't Cry Mommy


Author : @july3424
Genre : Family
Rating : G
Cast : Jung Hoseok BTS . OC : Jung Hansol, Jung Hara, Kim Ara


Happy Reading ^^


      Aku terlahir di keluarga yang sempurna,dengan artian aku memiliki eomma,appa dan noona. Aku Jung Hoseok,anak dari pasangan Kim Ara dan Jung Hansol. Aku memiliki kakak perempuan bernama Jung Hara. Kami keluarga yang bisa di katakan cukup, memiliki 2 orang pembantu dan dua orang penjaga keamanan.
     Dari luar mungkin nampak kami adalah keluarga yang bahagia,namun siapa sangka, aku masih sangat merasa kesepian,aku masih merasa kurangnya kasih sayang dari kedua orangtuaku. Eomma yang selalu sibuk bekerja dan appaku yang pulang pergi kesana kemari untuk berbisnis. Noona lebih sering tinggal di kostannya di busan daripada di Seoul,mungkin bisa di hitung dia pulang hanya seminggu sekali saja.
       Mungkin masih ada yang berfikir apa pentingnya kasih sayang orangtua? apa pentingnya berkumpul bersama keluarga? apa pentingnya semua itu? Namun bagiku itu sangat penting. Aku tak tahu rasanya berkumpul dengan bahagia bersama keluarga seperti keluarga normal lainnya,aku tak tahu bagaimana tersenyum dengan hati bahagia. Aku tak mengerti apa tujuanku hidup saat ini.
      Suatu pagi aku bangun dan tiba tiba saja appa menarikku dengan kasar,di luar noona dan eomma sedang menangis, Kepalaku di penuhi dengan berbagai pertanyaa. Apa marah marah padaku dan pada semuanya. Bsnis yang ia jalani gagal dan ia mulai menyalahkanku. Kenapa harus aku? Memangnya apa salahku? Dia sempat memukulku dua kali dan eomma menahan pukulan ketiganya.
"Jangan salahkan dia, mungkin kali ini kau sedang tak beruntung,kumohon jangan pukuli Hoseok lagi! Pukul saja ak tapi jangan sakiti Hoseok maupun Hara,kumohon!"  Eomma memohon sambil memegang kaki appa. 
      Dadaku terasa sangat sakit, aku tak dapat berbuat apa apa. Tiba tiba noona memelukku. Appa melakukan kekerasan pada eomma dan tak ada yang dapat kulakukan,aku gemetar ,aku tak bisa bergerak. Setan apa yang merasuki appaku ini? Beberapa detik kemudian appa pergi tanpa mengeluarkan kata kata. Aku memeluk eomma sambil menangis.
"Gwenchana?" tanya eomma padaku dan aku hanya dapat mengangguk.
      Seminggu setelah kejadian itu ,kedua satpam di rumahku di pecat oleh appa dan begitu pula dengan salah satu pembantu. Hanya tinggal aku dan Lee ahjjuma saat ini yang ada di rumah. Dia membuatkanku sarapan .
"Kau harus sekolah hari ini,sudah seminggu kau tak sekolah." Kata Lee ahjjuma.
"Aku benar benar malas. Apa aku salah terlahir di dunia? Karena aku kedua orangtuaku bekerja keras mati matian untuk mendapatkan banyak uang."
"Jangan bilang begitu,kau sama sekali tak ada hubungannya dengan pemecatan dan juga semua masalah yang terjadi."
"Memangnya siapa yang mau terlahir sakit?Aku tak meminta pada Tuhan untuk sakit. Aku bahkan selalu berdoa agar eomma dan appa tak usah banting tulang seperti ini. Aku selalu berdoa agar appa menjadi baik lagi padaku seperti 10 tahun lalu saat umurku masih 8 tahun. Dan aku selalu memohon agar eomma kembali ada disisiku lagi." kataku pada Lee ahjjuma,mataku sudah berkaca kaca dan tiba tiba dia memelukku.
"Kau masih terlalu muda untuk mendapat cobaan ini." kata Lee ahjjuma dan aku hanya dapat menangis.
     Sebulan kemudian appa jga memecat Lee ahjjuma. Tak ada lagi orang yang dapat kujadikan sandaran. Appa bilang aku harus belajar mandiri tanpa pembantu dan dia benar benar menyerahkan seluruh tugas padaku. Eomma sedang tak di rumah,dia di Busan bersama noona untuk sebuah proyek. Appa sedang jadi pengangguran saat ini.
"Appa... Bisakah kau kembali baik padaku seperti saat umurku 8 tahun lalu?" tanyaku tiba tiba saat dia sedang merokok di ruang tengah.
"Maksudku,bisakah kau kembali menjadi appaku yang dulu?" tanyaku lagi dan kurasa aku malah membuatnya geram padaku. Dia berdiri sambil membuang puntung rokoknya.
"Apa kau fikir selama ini aku tidak bersikap seperrti appamu huh?" katanya sambil mendorong kepalaku.
"Kau fikir aku berbisnis kesana kemari bukan untuk mu huh? Kau fikir biaya transpantasi jantungmu tak mahal dan tak harus membuat aku dan eommamu bekerja keras huh?" katanya sambil terus mendorong kepalaku.
"Bukan begitu maksudku appa,aku hanya ingin kau kembali ramah padaku tersenyum lagi padaku. Memang kau fikir aku senang melihat kalian begini? Appa fikir aku yang meminta pada Tuhan untuk terlahir dengan penyakit yang menyusahkan kedua orangtuaku ini?" kataku memberanikan diri sambil menahan tangan appa yang tadi memukul kepalaku.
"Lalu kalau begitu kenapa kau lahir ke dunia ini huh??" teriaknya ,aku menatapnya dan dia langsung pergi begitu saja.
     Lalu apa aku harus bunuh diri? aku harus mati agar kalian bahagia? 
'Brug!'
      Seketika aku terjatuh kelantai,aku tak dapat menahan tubuhku,aku terlalu lemas,sedaritadi kakiku sudah bergetar. Dadaku terasa sangat sakit. Aku menatap appa,namun dia hanya menatapku sekilas lalu dia keluar rumah sambil menutup pintu dengan sangat kencang. Dia benar benar ingin aku mati.
      Aku hanya terbaring lemas di kamarku,aku menangis karena tak ada yang peduli padaku bukan karena sakit yang aku rasakan saat ini. Aku benar benar tak peduli dengan rasa sakitnya. Appa tak kunjung kembali dan eomma juga tak ada kabar sama sekali,bahkan tak menghubungiku sama sekali hanya sekedar bertanya bagaimana keadaanmu? apa kau baik baik saja? Noona menghubungiku via SMS. 'Apa kau baik?Apa aku harus kesana? Apa appa menyakitimu?' Dan tentu dengan segera aku membalasnya. ' Ne,aku butuh kau.' jawabku dan dia kembali membalas ' Baiklah,aku dalam perjalanan kesana,sebentar lagi sampai karena aku tak sedang di Busan.' katany dan aku hanya membacanya tanpa membalas.
      20 menit kemudian seseorang masuk ke dalam kamarku. Dia memelukku yang sedang tertidur. Aku terbangun karena kaget dia memelukku secara tiba tiba.
"Kau sakit." katanya singkat.
"Ani,aku baik baik saja."
"Ani,kau tak baik baik saja,kau demam." Katanya masih terus memelukku. Sudah sangat lama tak merasakan pelukan seperti ini. Noona kembali peduli padaku.
"kau peduli?"
"Tentu saja,selalu peduli,namun sebulan ini,aku hanya berfikir bagaimana aku harus bersikap padamu? Kau selalu bilang kau tak mau dianggap sakit dan aku selalu bak baik saja. Namun..."
"Apa?"
"Ternyata kau tak baik baik saja,kisah di sekolahmu yang selalu kau ceritakan padaku bohong bukan/ Bahkan kau tak punya teman hanya untuk sekedar bertanya ada PR atau tidak? Kontak di ponselmu hanay nomrku,eomma ,appa dan beberapa keluarga lainnya." Katanya membuatku kaget,darmana dia tahu semuanya?
"Ne,aku memang bohong,aku selalu berusaha membuat diriku terlihat senang di hadapnmu dan eomma dan juga appa,kau dan eomma selalu senang dengan ceritaku,namun appa,kurasa semua yang kulakukan selalu saja salah di matanya." jelasku dan dia memelukku lebih erat lagi.
"Kau tahu tidak? Aku sangat menyayangimu,tak apa walau kau berbohong padaku begitu banyak,aku akan selalu menyayangimu. Kau adikku dan tak akan kubiarkan kau terluka lagi. Maafkan noonamu ini yang selalu pergi tanpa kabar." Katanya dan aku tersenyum.
     Aku senang noona mengobati lukaku hari ini,dia berada di sampingku. Dia mengurusku sampai demamku turun. Membuatkan makan, dan dia bahkan menggantikan posisiku untuk dimarahi appa. Bahkan aku melihat lemam di wajahnya karena appa memukulnya terlalu kencang.
      Malamnya eomma pulang dan eomma marah besar melihat lebam di wajah noona,pertengkaranpun terjad. Mereka berkelahi lagi. Aku menghampiri mereka dan menahan tangan appa yang siap memukul eomma.
"Jangan lakukan itu lagi, kau tak ada hak menyakiti eomma." kataku dan dia memukuliku sampai jath dan dia menendangku. Eomma memegang kaki appa dan memohon pada appa agar berhenti dan dia malah menendang perut eomma lalu dia pergi begitu saja sambil membawa koper.
"Eomma gwenchana?" tanyaku,noona memelukku dan juga eomma.
"Bibirmu berdarah." kata eomma.
"Gwenchana." Jawabku. Dadaku kembali terasa sakit ,aku mencoba menyembunyikannya namun eomma masih dapat melihat wajah kesakitanku. 
 # # #
     Desember 2013 ,tepat saat salju pertama turun dia pergi sangat jauh meninggalkan Ara dan juga Hara. Suaminya semenjak kejadian itu tak pernah terdengar kabarnya lagi. Bahkan dia saat ini tak tahu anaknya pergi jauh dan tak akan kembali. Hara memeluk nisan adiknya tanpa dapat berkata apapun,dia menahan air matanya agar tak jatuh.
"Aku akan sangat merindukanmu" Bisik Hara.
"Ayo pulang,biarkan dia beristirahat." kata Kim Ara sambil menggandeng tangan Hara. 
      Ara kembali ke rumah bersama Hara dan merapihkan kamar Hoseok,tak sengaja dia menemukan foto keluarga dan di belakangnya ada tulisan tangan Hoseok.
'Appa berubah dan tak peduli padaku lagi begitu juga eomma mereka semua berubah,hanya nona yang masih menyayangiku. Mereka benar benar tak menginginkanku.' 
     Ara menangis melihat tulisan tangan anaknya yang ia rasa sangat menyakitkan itu. Apa dia benar benar sangat berubah? Bahkan anaknya sampai merasa kehilangan kasih sayang seperti itu.
'Eomma sangat mengagumi sayang,tak sedikitmu ada fikiran untuk meninggalkanmu dan juga maafkan eomma terlihat tak peduli padamu,terlihat tak menyukaimu. Mianhae."
*Flashback*
       Ara bekerja sangat keras untuk mendapatkan uang untuk transplantasi jantung anaknya. Siapa sangka tanpa sepengetahuan Hoseok dan Hara dia selalu bertanya kesetiap rumah sakit adakah transplantasi yang cocok untuk anaknya? Dan dia selalu membanggakan anaknya kepada rekan kerjanya,prestasi yang Hoseok dan Hara dapatkan walau mereka tak dapat juara1,2 maupun 3 di sekolah namun dia selalu membanggakan anak anaknya. Dia selalu bilang " aku adalah orang paling beruntung memiliki anak anakku terutama anak laki lakiku yang sangat baik dan tampan,aku bangga padanya.",
     Bukan hanya Ara,Hansolpun ternyata selalu membanggakan Hoseok dan Hara. Dia selalu membawa foto kedua anaknya dan memamerkan kedua anaknya pada rekan kerjanya. Bahkan tanpa sepengetahuan sang istri dia pernah mengetes apakah jantungnya cocok untuk Hoseok atau tidak? Namun RS selalu menolaknya karena alasan Hansol yang sudah cukup berumur. Setelah kejadian malam itupun dia tinggal beberapa saat di gereja dan memohon Tuhan agar mengampuni dosanya karena melakukan hal hal kejam pada keluarganya. Dia juga beerja mati matian untuk pengobatan Hoseok,dia ingin menghubungi keluarganay namun dia terlalu malu.
 *Flashback end*
      Ara mendapati sebuah kertas di bawah kasur Hoseok yang bertuliskan.
"Satu permintaanku saat ini. Jangan menangis saat aku pergi...eomma. Saranghae."


END

*Intinya aku pengen pesan sama kalian dari FFku ini,saat oranngtua kalian sibuk bukan berarti mereka gak peduli sama kalian. Saat mereka sering marah sama kalian bukan berarti mereka benci ataupun gak suka kalian. Lantas karena mereka begitu kalian jangan berfikir " Ngapai gw hidup? toh gw gak minta dilahirin ke dunia ini? Tuhan kok gak adil sih?" jangan jangan dan jangan berfikir gitu. Mereka selalu sayang sama kalian dan Tuhan selalu punya rencana di balik semua cobaan yang diberikan oleh-Nya. 
*Okay sekian lama aku gak bikin FF ONESHOOT , akhirnya aku kembali membuat ONESHOOT yang mungkin kepanjangan yah >< Maaf ya kalau ceritanay gak asik,gak seru,dll. Ide yang keluar setelah beres sahur jadi beginilah T.T . Jangan lupa kritik sarannya ya kawan ^^ kalau ada kata kata yang salah dan gak tepat bisa di masukan di kritik sarannya ya ^^ . Gamsahamnida ^^

Sekarang aku lebih banyak posting di wattpad,bisa cek di sini http://www.wattpad.com/myworks atau cari aja nama wattpadku Joo_Baby

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[FF] Goodbye My Love (Chapter 1)

  Author      : Joo Julie//@july3424//julie azhukimichi main cash     : EXO,kim joo eun (OC),shi jae kyung (OC) Genre       : AU(alternate universe) Length       :  Series fic Aku belum sempet edit-edit covernya,jadi ngambil di mbah google deh. Hehehehe....      "Yak!! Bagaimana kau bisa bersantai seperti ini padahal kau sudah jelas bangun kesiangan??" Ucap hyung sambil menaruh bekal makan siangku di tasku.      "hmmm.....gomawo." Ucapku sambil memakai sepatu di dekat pintu.      "Yak luhan!! palli,apa harus hyung pakaian agar kau bisa cepat?" omelnya yang sudah membuat kupingku panas.      " Ne , arraseo.....nah selesai tanpa bantuan mu kan. Sini tasku." ucapku sambil mengambilnya dari tangan hyung.      " Ish..bocah ini tetap saja menyebalkan. Sudah sana berangkat!"       " Dari tadi kau mengomel terus bagaimana aku mau berangkat."       " Benar-benar...."  Akupun langsu

GGS(Gara Gara Suga) - BTS FF Indonesia

Tittle: GGS ( Gara Gara Suga ) cast:all member BTS , OC Genre:comedy , gak jelas ,absurd Author: @july_3424 Lengh : ONESHOOT Rat:semua umur Annyeong , gw mau coba buat FF yg absurd, jadi harap di maklum kalau FFnya garing , dan semacamnya /? Happy Reading... #########     Di sebuah kampung hiduplah sesosok makluk bernama Suga atau biasa di panggil gula yg bernama asli jajang iskandar --".     Suga punya noona namanya Dara nama asli Siti Iskandar. Jadi bereka hidup di keluarga Iskandar,padahal nama bapak mereka Namjoon yg bernama asli Engkus Suhendra.      Ibu Dara dan juga Suga sudah tiada sejak 25 tahun lalu padahal umur Suga baru 18 si Dara baru 20. Di bulan puasa ini Namjoon menyempatkan Diri di hari pertama puasa berbuka bersama anak anaknya. # Saat Buka "Beh,sepi ya gak ada emak."  Suga sambil makan kerupuk. "Iya,kalau ema lu lu pada gak sakit keras pasti dia masih di sini saat ini nak." Jawab Namjoon betulin peci. "

FF BTS - My First Kiss (Rap Monster)

Tittle:My first Kiss Author: JunGolden Lenght:oneshoot genre: romance cast:Namjoon , Kim Sarang ( OC ) Namjoon yg baru saja keluar dari RS akibat kecelakaan motor yg dialaminya semalam akibat balap liar memaksakan diri untuk sekolah karena ada ulangan harian. Memang hanya lecet di bagian kaki dan tangan ,namun banyak juga memar di wajahnya. Walau terkenal nakal dan suka membully teman temannya,Namjoon termasuk anak yg pintar. Dan tahu kah kalian ada rahasia dimana tidak ada yg mengetahuinya selain dirinya,Namjoon sama sekali belum pernah berpacaran maupun melakukan first kiss yg biasa anak lain lakukan. "Hey Namjoon kau ini sudah berumur 20 Tahun,sudah pantas untuk berpacaran." ucap Jimin. "Aku memiliki banyak gadis ,untuk apa berpacaran?" tanyanya polos. Yah setiap malam saat melakukan balapan Namjoon sering bersama dengan banyak wanita ,namun dia tidak melakukan hal macam macam. "Apa tidak ada yg kau suka dari salah satu dari mereka?" tanya J