Langsung ke konten utama

Fanfiction - Want to See You [BTS X Girl's Day]-Part 1


Tittle : Want to See You
Author : JunGolden // @july3424
Lenght : Two Shoot (part 1)
Cast : - Bang Min-ah Girl's Day as Minah
-Jeon Jeongkuk BTS as Jeongkuk
-Other Cash

warning: typo bertebaran.

Happy Reading...

Ini adalah hari ke 5,yaitu hari terakhir MOS berarti hari berakhirnya penderitaan semua murid baru di SOPA.
'Bruk!'
"Yak!! berlari di pinggir lapangan bukan tengah lapangan. " bentak seorang senior kelas 3 di SOPA.
"Ne,mianhae noona,aku tidak sengaja menabrakmu." ucap namja itu sambil membungkukan tubuhnya.
"Min-ah!!" panggil seseorang sambil berlari.
"Wae?" tanya yeoja bernama Min-ah itu dengan nada yg sedikit kesal.
"Johan kembali berulah di hari terakhir MOS,kau harus cepat kesana."
"Aish namja itu sangat menyebalkan. Baiklah aku akan segera kesana" ucap Min-ah dan temannya itu langsung berlari meninggalkan Minah.
"Kau kembali berlari sana." ucap Minah
"Kalian lanjutkan larinyanya,aku pergi kesana sebentar" ucap Minah lalu segera berlari.
"Yak Jeon Jeongkuk,fokus." kata Hoseok sambil memukul pundak temannya pelan.
"aish kau mengganggu."
"Kau menyukai noona sunbae itu ne? Gadis itu sangat cuek,memang dia cantik namun terlalu galak." ucap Hoseok sambil berlari di sebelah Jeongkuk.
"Aish, bagiku dia sangat cantik dan mempesona." ucap Jeongkuk.
"Ya sudah terserah kau saja." Hoseok berlari menyusul Jeongkuk.

#3 Bulan kemudian...

Minah duduk menghadap ke luar jendela di pojok kantin sekolah. Dia melihat anak kelas 1 yang sedang bermain bola. Tiba tiba seorang anak kembali melambaikan tangan ke arah Minah otomatis membuatnya langsung melihat ke arah lain.

"Aish,apa apaan anak itu? ini sudah ke sekian kalinya selama 3 bulan ini dia melambaikan tangannya ke arahku. Bahkan aku tidak mengenalnya,siapa sih dia?" tanya minah pada diri sendiri lalu meminum jus jeruk di hadapannya.
"Nugu?" tanya seorang namja yang mengagetkannya.
"Aish kau mengagetkanku Jimin."
"Siapa anak yg melambaikan tangan padamu?" tanya Jimin sambil meminum jus jeruk Minah.
"itu,yang bernomor punggung 1 " ucap Minah tanpa melihat ke lapangan.
"Oh anak itu Jeongkuk,dia salah satu anak yg kau awasi saat MOS dulu." ucap Jimin lalu menghabiskan minuman Minah.
"Yak! kau memghabiskan minumanku,menyebalkan sekali kau ini " omel Minah.
"Gomawo ne Bang Min-ah" ucap Jimin lalu pergi begitu saja.
"Aish menyebalkan. Eh Jeongkuk,pantas saja seperti pernah melihatnya."

'Kriiiiiiiiiinggggggg...'

Semua murid berhamburan keluar saat bel pulang berbunyi.

"Minah,apa perlu kubantu mengerjakan tugas itu?" tanya Hyeri.
"Ani,gwenchana. Johan sudah menunggumu bukan? sebaiknya kau pulang sebelum dia marah. bye" ucap Minah lalu berlari ke arah perpustakaan.

Jeongkuk POV

"hoaaam..."
kemana yeoja itu,lama sekali,tidak tahu apa udara di luar sangat dingin.
"eh Hyung,Jimin Hyung" panggilku saat Jimin hyung sedang berjalan bersama temannya.
"wae? ah pasti menunggu Minah? dia sedang mengerjakan tugas di perpustakaan." ucap Jimin hyung yang sudah tahu arah pembicaraan. Aku tersenyum padanya lalu berterimakasih.
"Apa aku seharusnya mengajaknya mengobrol dulu hyung?"
"Jika kau seorang namja yah seharusnya begitu. Sudah ne ,aku pulang hari semakin gelap.bye" ucap Jimin lalu meninggalkan Jeongkuk.
Baiklah. Aku akan menunggu noona,sepertinya dia sangat berani di sekolahan sendirian,hari sudah mulai gelap,aku tidak akan tega membiarkan seorang yeoja pulang sendirian.
Pukul 8 malam,dia belum juga keluar. Aku memberanikan diri masuk ke perpustakan yang letaknya berada di ujung sekolah.
"Ah,ajjussi... apa kau mengunci perpustakaannya?" tanyaku saat seseorang keluar dari dari pintu utama masuk.
"Ne,aku sudah menguncinya dari sejam lalu."
"mwo? aish,pantas saja. Temanku masih di dalam sepertinya terkunci,bisakah aku pinjam kuncinya? aku akan kembalikan esok hari."
"Baiklah,aku percayakan padamu,jangan sampai lupa di kunci lagi" ucap ajjussi itu sambil memberikan kunci.
Aku berlari ke perpustakan,tidak ada suara apapun,namun saat aku membuka pintunya seseorang langsung menarik tanganku.
"omo,noona" ucapku sambil menghadap ke arahnya yang sedang duduk di lantai sambil menangis.
"Aku tidak mau disini. Aku tidak mau mengingatnya lagi,aku benci semua ini,aku ingin pergi dari sini." ucapnya sambil terisak.
Aku diam didepannya,tiba tiba saja aku memeluknya.
"Tenanglah,uljima. Uljima." ucapku sambil mengusap rambutnya. Dia masih menangis. Dia sepertinya sangat ketakutan.
Aku membantunya berdiri,mengunci pintu kembali. Aku melepaskan jaket yg kukenakan dan menyuruhnya mengenakannya.
Jantungku berdebar kencang saat dia menggenggam tanganku sangat kencang.
Aku mengantarnya pulang.

Jeongkuk POV end

Minah berjalan malas sambil membawa setumpuk tugas di tangannya.
"Biar kubantu bawakan" ucap seseorang membuatnya bingung.
"Tidak ingat?" tanya Jeongkuk sambil melambaikan tangan di hadapan Minah.
"Ah,yg semalam mengantarku kan? emh Jeongkuk?Gomawo ne" ucap Minah pada Jeongkuk sambil tersenyum.
Tanpa di sadari Wajah namja itu mulai mematang membuat Minah kembali tersenyum menahan tawa.
Baru kali ini dia melihat seorang namja terlihat sangat senang di depannya.
"Biar kubantu noona" ucap Jeongkuk dan Minah menggeleng.
"Gomawo,tapi aku bisa bawa sendiri. Ah Jaketmu kukembalikan sepulang sekolah ne." ucap Minah lalu meninggalkan Jeongkuk yang wajahnya masih merah merona.

Minah POV

Namja itu,emh ani... Jeongkuk,lumayan.
Aish tapi apa yang aku fikirkan? dia hanya adik kelas,tidak mungkinkan aku menyukai adik kelas.
Aku menaruh semua tugas di meja guru. Aku duduk di kursiku lalu memainkan ponselku.
"Min..." sapa seseorang sambil memegang pundakku.
"Sojin,ada apa?" tanyaku lalu menaruh ponselku. Dia duduk di sebelahku lalu menatapku dalam.
"Mwo?" tanyaku kesal karena dia menatapku begitu.
"Kau tahu anak bernama Jeongkuk kelas satu itu kan?"
'DEG!'
"nde... wae?"
"Aku melihatmu di antarnya semalam? apa hubungan kau dengannya?" tanya Sojin masih memegang pundakku.
"Aish,kau menyukainya ne? tenang saja dia hanya mengantarku semalam karena dia menolongku."
"Kau harus tahu! aku MENYUKAINYA Minah,jadi aku cemburu." ucapnya lalu memegang kedua bahuku agak kencang sampai aku merasa sakit.
'DEG!'
"Kau tahu aku jarang menyukai seseorang,dan aku menyukainya sejak pertama melihatnya." ucapnya lalu melepaskan tangannya dari pundakku. Dia menunduk.
"wae? lagipula aku tidak menyukainya,bahkan aku baru kenal sehari dengannya."
"Habisnya dia terlihat senang saat mengantarmu dan wajahnya saat bertemumu tadi sangat gembira." ungkap Sojin dan aku langsung tertawa mendengar pernyataan bodoh itu.
"Kau ini mana mungkin begitu,itu tidak benar. Sudah nanti akan kubuat kalia lebih dekat ne." ucapku lalu tersenyum.
"Ah Minah,satu lagi... aku sudah bilang kalau aku menyukainya dan dia malah tertawa " ungkapnya lagi dan kali ini membuatku kaget.
"Kau bodoh,untuk apa mengungkapkannya begitu? aish ya sudah jangan sedih. lebih baik sekarang kita bersiap siap untuk test ok." ucapku dan dia tersenyum membuatku lega karena dia tidak marah.

* *

Aku jadi memikirkan namja itu. Kenapa rasanya sangat takut saat Sojin bilang dia menyukai anak itu? aish mungkin rasa takut jika Sojin marah padaku.
Aku menyenderkan kepalaku di bangku taman di bawah pohon,melihat ke langit yang agak terhalang oleh dedaunan. Tapi seseorang tiba tiba berada di hadapanku membuatku mendadak mengangkat kepala dan kepala kami beradu.
"Appo" ucap kami berdua.
"Aish noona,kenapa tiba tiba begitu sih?" tanya Jeongkuk lalu duduk di sebelahku.
"Kau yang kenapa begitu?kenapa tiba tiba ada di hadapanku? jelas mengagetkan bodoh!" omelku sambil memegang keningku.
"Appo?" tanyanya
"ne,semua karenamu bocah" ucapku dan dia meminta maaf.
"Ini permintaan maafku" ucapnya sambil memberiku sebuah lolipop.
"yak!! kau fikir aku anak kecil apa? kau memberiku yang seperti itu? aish..." omelku lagi.
"Kau memang anak kecil,dari tadi mengomel terus." ucapnya sambil membuka bungkus lolipopnya lalu memasukkannya kemulutku.
"Yak!" teriakku dan dia malah tertawa.
Aish dia sangat menyebalkan.
Aku melempar permennya.
"Jangan kau fikir karena kau menolongku semalam kau langsung merasa akrab denganku. kau dan aku baru berkenalan semalam,jangan lamgsung menganggapku temanmu. Menjauhlah dariku,jangan dekati aku lagi bodoh!!" teriakku sambil melangkah pergi.
"Hahahaha..."
Dia tertawa? aish bodoh.
Aku menoleh kearahnya dengan sinis. Dia berjalan menghampiriku.
"Ternyata benar kata murid lain. Kau memang sangat sinis,menyebalkan,cuek,tidak peduli dengan apapun. Bahkan kau tidak menghargai seseorang. Kau fikir semalam ketidak sengajaan? Bahkan aku menunggumu berjam jam. Mengkhawatirkanmu saat kau tidak kunjung keluar. aku khawatir saat melihatmu menangis semalam. Tadinya kufikir yang orang lain katakan bohong,tapi ternyata benar..."
"Berhenti! jika begitu,pergilah dan jangan mendekatiku lagi,Jika aku seperti yang temanmu katakan menjauhlah dariku." ucapku kesal.
Bisa bisanya dia bicara seperti itu kepadaku.
"Aku hanya takut kau kembali menangis noona..." ucapnya lalu meninggalkanku.
Air mataku jatuh begitu saja mendengar kata kata terakhirnya itu. Baru kali ini seseorang bicara begitu padaku. 'Aku hanya taku kau kembali menangis noona' kata kata itu,kenapa harus dia yang memgatakannya? Aku benci dunia yang menyakitkan ini!

Min-ah POV end

Seminggu sudah berlalu. Jeongkuk melakukan apa yang Minah katakan.
Bahkan saat berpapasan mereka akan bertingkah seperti tidak mengenal sama sekali.
"Aish aku lupa mengembalikan jaketnya." ucap Minah saat menonton pertandingan basket tim Jimin melawan tim Jeongkuk.
Setelah selesai pertandingan Minah menunggu di depan ruang ganti.
"Kau..." panggil Minah saat Jeongkuk keluar dari ruang ganti. Namja itu hanya menoleh ke arahnya sinis lalu kembali berjalan.
"Jeongkuk..." panggil Minah lagi. Namja itu berhenti,Minah mendekatinya. Atmosfer di antara mereka sangat canggung,lebih tepatnya hanya bagi Minah.
"Anu... ini... Mianhae baru mengembalikannya sekarang. gomawo." ucap Minah sambil memberikan jaket pada Jeongkuk. Jeongkuk mengambilnya lalu pergi tanpa mengucapkan apapun.
"Jeongkuk..." panggil Minah lagi namun Jeongkuk terus berjalan.
"Yak!Jeon Jeongkuk!! JEONGMAL MIANHAE!" teriak Minah sehingga semua mata tertuju ke arahnya namun berhasil membuat Jeongkuk menghentikan langkahnya.
Minah menunduk malu lalu berlari pergi dari puluhan mata yang menatapnya aneh.
Yeoja itu duduk di kursi bawah pohon di taman yang rindang. Dia menunduk sambil menangis dan tidak lama seseorang duduk di sebelahnya lalu menyenderkan kepala Minah ke bahunya.
"kenapa menangis bocah?"
"Jimin-ah,aku... hiks ...hiks... mollayo,aku tidak tahu kenapa aku menangis? " ucap minah masih menangis.
"Kau ini" ucap Jimin sambil mengelus rambut Minah pelan. Dia tersenyum mendengar jawaban Minah.
"Mungkin kau merasa kau salah padanya. Kau ingin dia seperti dulu lagi bukan?" tanya Jimin dan Minah menatapnya bingung.
"Mana mungkin bisa begitu? Aku yang menyuruhnya..."
"Aku tahu kau yang menyuruhnya menjauh,kau menyesal karena itu sehingga kau menangis."
"Tidak,aku tidak menyesal."
"Aish keras kepala" ucap Jimin sambil mencubit pipi Minah.
"Appo" ucap Minah,kembali memangis.
"Aish,uljima. Jeongkuk bilang temui dia pukul 5 sore nanti di cafe dekat taman kota." ucap Jimin lalu berdiri.
"Dia bicara begitu?" tanya Minah sambil mengusap air matanya.
Jimin mengangguk lalu pergi meninggalkan Minah sendiri. Yeoja itu mulai tersenyum.

# # #

#Cafe
Jeongkuk menunggu minah di meja dekat pintu masuk sambil memainkan setangkai mawar.
 
Tidak lama kemudia Minah datang dengan jaket tebal dan mengurai rambutnya.
Jeongkuk tersenyum saat Minah sudah duduk di hadapannya.
"Yeppo." kata Jeongkuk.
"Mwo?" tanya Minah kaget.
"Ani,chukhaeyo."
"untuk apa?"
"Untuk debutmu sebagai model,aku sudah melihatmu di beberapa majalah dan kau sangat cantik." ucap Jeongkuk berhasil membuat Minah tersenyum malu.
"Gomawo... emh... mianhae Jeongkuk.Untuk semua perlakuan kasarku padamu." kata Minah sambil menunduk.
"Gwenchana,aku sudah melupakan kejadian itu. Ayo berteman." ucap Jeongkuk sambil mengulurkan tangannya.
Minah tersenyum,dia memgangguk lalu membalas uluran tangan Jeongkuk.

Jeongkuk POV

Sudah 3 hari semenjak kami berbaikan,kami menjadi sangat dekat. Namun pagi tadi tiba tiba seorang yeoja menghampiri Minah,sehingga kami malah jadi main bertiga.
Siang inipun dia masih mengikuti Minah dan aku dan dia selalu berada di tengah temgan kami. Sojin. Agak mengganggu,namun jika dia memang ingin berteman tidak ada salahnya bukan?
"Minah biar ku antar pulang." ucapku dan langsung di tolaknya mentah mentah.
"Aku ada pemotretan,kau pulang bersama Sojin ne,bye. Kau harus mengantar Sojin sampai rumah dia teman terbaik ku." ucap Minah lalu segera berlari meninggalkan kami.
Anak itu kenapa malah menyuruhku memgantar temannya? Aku merasa canggung saat ini.
"Aku bisa pulang sendiri ko" ucap Sojin dan aku segera menarik tangannya.
"Sojin noona,biar aku antar kau pulang ne,aku tidak mau membiarkan kau pulang sendiri." ucapku dan dia mengangguk pelan.

Jeongkuk POV end

Minah POV

Sudah hampir dua bulan Sojin bersama aku dan juga Jeongkuk. Entah kenapa aku selalu merasa iri jika Jeongkuk bersama Sojin,padahal aku yang selalu membuat mereka dalam kondisi berdua.
"Minah" panggil Jimin.
"Mwo?"
"Wakili kelas ne di acara ulangtahun sekolah."
"Mwo? wakili apa?" tanyaku bingung.
"Kau selain bakat menjadi model kau juga pandai menari. Aku sudah mendaftarkanmu,seminggu lagi harus sudah siap.bye" ucap Jimin tanpa menungguku membuat keputusan,dia pergi begitu saja. Aku sampai tidak bisa berkata kata.
Park Jimin memang gila,bisa bisanya melakukan ini padaku. Aku harus tampil apa?menari?aish ak bisa gila.

#keesokan harinya...
Jeongkuk tiba tiba memelukku dari belakang membuatku kaget.
"Sedang apa di ruang seni rupa sendirian noona?" tanyanya.
"Jangan memelukku tanpa izin bodoh!" ucapku sambil menjitak kepalanya dan dia meringis.
"Aku di pilih mewakili kelas untuk menari di acara ulangtahun sekolah minggu depan,aku bingung harus menari apa?aku bahkan belum pernah tampil solo. Dulu pernah tampil ,tapi bersama dengan 3 temanku. jika solo... aish eottokhae?" lanjutku dan Jeongkuk mulai memberiku saran.
Dia bilang aku harus percaya diri,dll. Dan saran terakhir dia bilang jika aku masih takut,aku harus mencari teman duet.
Jika aku mengajak Jimin,dia pasti tidak mau,karena dia sama tidak PD nya sepertiku jika yang seperti ini.
"Baiklah,"
"apa?"
"noona,aku akan menemanimu menari ,ayo mulai fikirkan harus menari apa." ucapnya benar benar membuatku kaget.
"Kau?yakin ? "
"Kau meragukanku hah?"
"Ani,aish baiklah."
Kami mulai memikirkan sesuatu untuk di tampilkan.
"Ah kau tahu Hyuna dan Hyunseung bukan?" tanyanya dan aku menatapmya sinis karena sudah tahu arah pembicaraannya,dia segera mengganti topik.
"Aish Jeon,jika kau tampil full,kelasku akan kena masalah."
"memangnya aku bilang mau tampil dari awal sampai akhir?" tanyanya dan aku menggeleng.
"Lalu?"
"Kau tahu Kwon Boa?" tanyanya dan aku mengangguk.
"Kau bisa bernyanyi bukan,dan kau tahu lagunya yang berjudul Only One?" tanyanya lagi dan ak kembali mengangguk.
"Aish,tunggu,apa..."
"Baiklah,kita menari itu,tidak masalah tidak di lengkapi back dancer. Besok kita mulai berlatih ok." katanya semangat.
"Emh tapi,aish... aku tidak mau." ucapku .
"ya sudah,tampil sendiri saja,bye" ucapnya sambil berjalan pergi,aku menarik kerah bajunya.
"Aish baiklah,besok kita berlatih." ucapku dan dia langsung tersenyum,aku membalas senyumannya.

Minah POV end

"Jeongkuk besok kita tampil. eottokhae?" tanya Minah saat baru saja memasuki ruangan latihan.
"Aish tenang saja,ingat kataku,tenang." ucap Jeongkuk sambil membuka jaketnya.
"Nah,ayo mulai berlatih." ucap Jeongkuk langsung memutar lagunya.
"yak!"
"palli!" kata Jeongkuk dan Minah mulai menari.
Tidak ada Sojin hari ini,karena dia pergi untuk mengantar eommanya ke Rumah Sakit.
Jeongkuk memperhatikan Minah dan saat bagiannya maju,Jeongkuk dengan serius memghampiri Minah.
"chakkama!"
"Aish,wae?" tanya Jeongkuk kesal.
"Ulangi ulangi,kau terlalu dekat." ucap Minah lalu mengulang lagunya di bagian Jeongkuk.
"Yak,biarkan saja. Penonton pasti lebih suka jika kita terlihat sangat dekat." ucap Jeongkuk santai.
"Aish mana mungkin begitu? aniyo. Pasti ada yang mereka sukai lagi,tidak berdekatan yang penting kau ada di panggung,kau kan namja yg terkenal.
"Arra,kisseuhae juseyo!" (Cium aku)
"mworago?" tanya Minah kaget dan Jeongkuk malah mendekat ke arahnya.

-------to be continue......

Mian ne kalau buat part 1 terlalu panjang,jelek,typo dimana mana,dll...
Makasih yang udah mau baca :D

jangan lupa kritik sarannya ne ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[FF] Goodbye My Love (Chapter 1)

  Author      : Joo Julie//@july3424//julie azhukimichi main cash     : EXO,kim joo eun (OC),shi jae kyung (OC) Genre       : AU(alternate universe) Length       :  Series fic Aku belum sempet edit-edit covernya,jadi ngambil di mbah google deh. Hehehehe....      "Yak!! Bagaimana kau bisa bersantai seperti ini padahal kau sudah jelas bangun kesiangan??" Ucap hyung sambil menaruh bekal makan siangku di tasku.      "hmmm.....gomawo." Ucapku sambil memakai sepatu di dekat pintu.      "Yak luhan!! palli,apa harus hyung pakaian agar kau bisa cepat?" omelnya yang sudah membuat kupingku panas.      " Ne , arraseo.....nah selesai tanpa bantuan mu kan. Sini tasku." ucapku sambil mengambilnya dari tangan hyung.      " Ish..bocah ini tetap saja menyebalkan. Sudah sana berangkat!"       " Dari tadi kau mengomel terus bagaimana aku mau berangkat."       " Benar-benar...."  Akupun langsu

GGS(Gara Gara Suga) - BTS FF Indonesia

Tittle: GGS ( Gara Gara Suga ) cast:all member BTS , OC Genre:comedy , gak jelas ,absurd Author: @july_3424 Lengh : ONESHOOT Rat:semua umur Annyeong , gw mau coba buat FF yg absurd, jadi harap di maklum kalau FFnya garing , dan semacamnya /? Happy Reading... #########     Di sebuah kampung hiduplah sesosok makluk bernama Suga atau biasa di panggil gula yg bernama asli jajang iskandar --".     Suga punya noona namanya Dara nama asli Siti Iskandar. Jadi bereka hidup di keluarga Iskandar,padahal nama bapak mereka Namjoon yg bernama asli Engkus Suhendra.      Ibu Dara dan juga Suga sudah tiada sejak 25 tahun lalu padahal umur Suga baru 18 si Dara baru 20. Di bulan puasa ini Namjoon menyempatkan Diri di hari pertama puasa berbuka bersama anak anaknya. # Saat Buka "Beh,sepi ya gak ada emak."  Suga sambil makan kerupuk. "Iya,kalau ema lu lu pada gak sakit keras pasti dia masih di sini saat ini nak." Jawab Namjoon betulin peci. "

FF BTS - My First Kiss (Rap Monster)

Tittle:My first Kiss Author: JunGolden Lenght:oneshoot genre: romance cast:Namjoon , Kim Sarang ( OC ) Namjoon yg baru saja keluar dari RS akibat kecelakaan motor yg dialaminya semalam akibat balap liar memaksakan diri untuk sekolah karena ada ulangan harian. Memang hanya lecet di bagian kaki dan tangan ,namun banyak juga memar di wajahnya. Walau terkenal nakal dan suka membully teman temannya,Namjoon termasuk anak yg pintar. Dan tahu kah kalian ada rahasia dimana tidak ada yg mengetahuinya selain dirinya,Namjoon sama sekali belum pernah berpacaran maupun melakukan first kiss yg biasa anak lain lakukan. "Hey Namjoon kau ini sudah berumur 20 Tahun,sudah pantas untuk berpacaran." ucap Jimin. "Aku memiliki banyak gadis ,untuk apa berpacaran?" tanyanya polos. Yah setiap malam saat melakukan balapan Namjoon sering bersama dengan banyak wanita ,namun dia tidak melakukan hal macam macam. "Apa tidak ada yg kau suka dari salah satu dari mereka?" tanya J